Wednesday, October 10, 2012

Berburu Batu Di Kalimantan

Kalimantan terkenal dengan kekayaan alam dan bebatuannya yang berharga. Makin langka makin bernilai. Terlebih yang dijadikan perhiasan fashion atau bahan baku furniture. Ini adalah komoditas yang tidak pernah sepi peminat.
KUALITAS batu permata Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Salah satunya batu intan yang dihasilkan Martapura, Kalimantan Selatan.
Berbagai jenis batu permata terkenal diambil dari bumi Kalimantan, seperti misalnya jenis Amethyst (kecubung), Zirconia, Saphir, Ruby, Chrysoberyl, Cat Eye (mata kucing), Torquise, Onyx, Aquamarine, dan aksesori kristal. Semuanya lengkap tersaji bagi pengunjung di pasar Kebun Sayur, Balikpapan.
Batu-batu ini kemudian dibuat aneka perhiasan, dari gelang, kalung atau cincin. Orang Kalimantan membuat sendiri perhiasan mereka dari batu-batu permata ini dengan berbagai motif, hingga khas Kalimantan. Di luar daerah, batu jenis ini pun laris diminati orang.
Khusus untuk bebatuan berharga seperti permata, cukup banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian Timur. Salah satunya Martapura, tempat penghasil batu permata terbaik Kalimantan, biasanya berasal dari pertambangan. Di samping itu, di Kalimantan banyak ditemukan juga batu kecubung dengan kualitas yang terbaik.
Taufik, perajin batu cincin Kebun Sayur, Balikpapan yang ditemui Minggu (30/9) menuturkan,  batu yang paling banyak dicari tahun ini adalah kecubung ungu, akik kaligrafi, berlian Kalimantan Selatan, dan yakut kuning. Empat batu tersebut harganya bervariasi tergantung ukuran dan keaslian warnanya. “Batu-batu Kalimantan paling banyak dicari orang karena bentuknya yang alami, unik, langka dan bernilai seni. Saya sendiri menyukai batu Kalimantan karena bawaan naluri pencinta batu,” ujar Taufik.
Kecubung dipercaya meningkatkan daya meditatif dan membantu membersihkan aura, serta membuang energi negatif. Di samping itu, dipercaya sebagian orang sebagai penghilang rasa sakit, dan  mampu menciptakan pola tidur sehat bagi penderita insomnia.
Namun, bagi Taufik itu adalah mitos belaka. Menurutnya, batu adalah benda tidak bernyawa yang hanya dipakai sebagai penghias fisik. “Kalau ada yang percaya silakan saja, tapi jika terlalu menyakini malah akan menuju ke arah syirik,” katanya.
Taufik menjelaskan, harga satuan batu permata jenis kecubung biasanya Rp 150 ribu rupiah. Jika sudah menjadi cincin perak, harganya bisa mencapai Rp 900 ribu rupiah, bahkan jutaan rupiah.
Batu berlian yang banyak diburu wisatawan dari luar pulau adalah berlian Kalimantan yang bentuknya paling kecil. Harganya bisa mencapai Rp 10 juta rupiah per satuannya, tergantung dari urat-urat batu yang terukir di ke dalamannya.
Batu Yakut kuning juga merupakan batu langka yang seringkali dicari orang, namun jarang didapatkan. Harga satuan batunya Rp 250 ribu rupiah, dan jika sudah dijadikan cincin bisa mencapai harga Rp 7 juta rupiah.
Sedangkan batu Akik, batu yang terkenal sebagai batu bumi Kalimantan, harga termurahnya berkisar Rp 200 hingga Rp 300 ribu rupiah, tergantung kaligrafi yang terukir secara alami di permukaan batu. Ada juga yang bisa senilai belasan juta rupiah.
Nah, untuk menilai batu sendiri, kadang orang yang tidak terlalu memahami unsur batu sering kali salah membeli. “Kalau pencinta batu pasti mengerti dan memilih warna batu yang asli, yaitu warna pudar. Karena warna batu yang cerah dan pekat, biasanya melalui polesan,” ujar Taufik yang sudah 20 tahun menggeluti bidang batu perhiasan.

2 comments:

  1. kalau amethyst, diamond sih iya mas, kalimantan ngga menghasilkan Zirconia, Saphir, Ruby, Chrysoberyl.. yakut juga ngga begitu langka, yakutkan batu yellow sapphir.. :D

    ReplyDelete
  2. yakut bukan nama lokalnya dari topaz ya..

    ReplyDelete